
50% pengrajin Tahu-Tempe di Kelurahan Pakunden Kota Blitar masih membuang limbahnya ke sungai
Mayangkaranews : 50% pengrajin Tahu-Tempe di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo Kab.Blitar, masih membuang limbahnya ke sungai. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Blitar Pande Ketut Suryadi mengatakan dari pantauan langsung BLH ke lokasi pengrajin Tahu-Tempe dan jalur sungai disekitar lokasi pengrajin itu bekerja ternyata separuh dari puluhan pengrajin yang masih beroperasi saat ini dengan terang-terangan membuang limbah cairan sisa produksinya ke sungai lahar. Selain itu aktifitas berbahaya ini ternyata sudah berlangsung selama 20 tahun lebih. Menurut Pande sebenarnya BLH sudah membangun 12 titik Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) disekitar pabrik tahu-tempe di Kelurahan Pakunden, sebagai lokasi pembuangan limbah tetapi ternyata tidak semua pengrajin tahu-tempe mau membuang limbahnya di tempat yang sudah ditentukan itu.
Pande mengaku sudah berkali kali mengingatkan pengrajin tetapi kebiasaan lama ternyata memang sulit dihilangkan. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah industi tahu-tempe di Kelurahan Pakunden BLH kota Blitar melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta terutama berkaitan dengan kajian-kajian untuk menentukan solusi penanganan limbah industri pengrajin tahu-tempe dikelurahan Pakunden. Pande menambahkan pasca penandatanganan MoU pada Senin 25 juli 2016 petugas BPPT dijadwalkan datang ke kota Blitar untuk melakukan pengkajian secara langsung dilapangan. Setelah itu hasil kajian berupa rekomendasi tehnologi akan digunakan sebagai dasar Pemkot untuk menentukan langkah selanjutnya.(Yuda)