1. Home
  2. Hukum
  3. &
  4. Kriminal
  5. Bubuk Abate di Kota Blitar banyak diperjual belikan Oknum yang tidak bertanggungjawab
Bubuk Abate di Kota Blitar banyak diperjual belikan Oknum yang tidak bertanggungjawab

Bubuk Abate di Kota Blitar banyak diperjual belikan Oknum yang tidak bertanggungjawab

0

Mayangkaranews.com : Satu diantara Warga Kelurahan Bendo Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar Sulikah mengatakan, Kamis 16 Juni 2016 siang rumahnya didatangi seorang perempuan yang mengaku dari Primkoveri (Primer Koperasi Veteran Republik Indonesia) dan menawari nya untuk membeli bubuk abate 1 bungkus 5 ribu rupiah atau 1 paket berisi 10 bungkus abate senilai lima puluh ribu rupiah. Perempuan itu bahkan juga melampirkan 1 brosur besar terkait bahaya gigitan Nyamuk Aedes Aegepty berupa informasi dan dokumentasi penyakit Kaki Gajah, DBD dan Cikungunya. Menurut Sulikah karena dari penjelasan perempuan penjual begitu meyakinkan dan terkesan resmi, akhirnya membeli bubuk Abate satu paket senilai lima puluh rupiah, mendapatkan Kwitansi resmi ber-Kop dan ber-Stempel Primkoveri (Primer Koperasi Veteran Republik Indonesia). Sulikah mengaku mulai curiga dengan gerak gerik perempuan itu setelah dia terburu-buru pamit dan ketika meneliti brosur dan kwitansi yang di berikan ternyata tidak mencantumkan alamat lengkap dan nomor yang bisa dihubungi.
Sementara itu Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Blitar Harni Setyorini mengatakan, pihaknya tidak pernah menunjuk badan atau instansi atau koperasi khusus untuk menjual bubuk Abate secara keliling door to door ke warga, karena semua warga Kota Blitar bisa bebas meminta bubuk Abate secara pribadi atau kolektif ke Puskesmas sesuai domisili atau ke Dinas Kesehatan dan itu semua gratis karena stok abate di Dinkes sangat melimpah. Jika ada warga atau oknum yang menjual nya dengan bebas, bisa dipastikan itu ilegal dan menyalahi aturan.
Kamis 16 Juni 2016 siang, puluhan warga Kelurahan Bendo mengaku didatangi perempuan paruh baya yang menjual bubuk Abate dengan harga lima ribu rupiah per bungkus, kebanyakan warga tidak membeli karena tahu itu menyalahi aturan tetapi tidak sedikit juga yang membeli karena tidak tahu jika bubuk abate bisa didapatkan gratis di Faskes terdekat.(Yuda)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x