
Dewan menilai angka kemiskinan di Kota Blitar tidak bisa turun karena pengaruh rokok
Masyangkaranews.com : Anggota Komisi I DPRD Kota Blitar -Nuhan Eko Wahyudi mengatakan masyarakat miskin ber jenis kelamin pria saat ini lebih memilih membelanjakan uangnya untuk rokok daripada membeli makan atau ditabung akibat sudah kecanduan dan menganggap rokok lebih penting dari pada kebutuhan keluarga. Selain itu pengaruh lingkungan dan kebiasaan diduga budaya ini sulit lepas dan dihilangkan Menurut Nuhan fakta dilapangan bahkan ada warga yang lebih memilih membelanjakan uang hasil menarik becak, mengamen dan mengemis untuk membeli rokok bukan untuk biaya memenuhi kebutuhan rumah dan sekolah anak terutama untuk warga yang tinggal diwilayah permukiman padat seperti sukorejo akibatnya semakin hari kehidupan mereka semakin berat dan semakin miskin. Nuhan mengaku sudah mendapat informasi kondisi ini dari Dinkes dan masing-masing Kelurahan terkait sosialisasi dan bantuan tetapi sampai saat ini ternyata memang sulit merubah kebiasaan warga. Sesuai data dari BPS Kota Blitar angka kemiskinan di Kota Blitar beberapa tahun terakhir ini berada dalam kisaran 6-10% dan rata rata orang miskin yang masuk dalam kisaran di bawah enam persen itu termasuk orang yang kurang berjuang dalam menjalankan hidupnya bukan lagi karena faktor financial dan ternyata sudah menjadi budaya bagi orang miskin ini dengan menggantungkan hidup nya kepada orang lain .(Yuda)