
Dewan menyarankan Dinkes memperketat pengawasan peredaran obat di Kota Blitar.
Mayangkaranews.com, Adanya temuan peredaran obat palsu di beberapa daerah lain, DPRD Kota Blitar menyarankan Dinas Kesehatan Kota Blitar, memperketat pengawasan peredaran obat di Kota Blitar. Anggota Komisi I DPRD Kota Blitar -Nuhan Eko Wahyudi mengatakan pasca ditemukannya vaksin palsu dibeberapa kota di indonesia, ada kehawatiran kegiatan pemalsuan di bidang farmasi juga terjadi di distribusi obat terutama di Kota Blitar apalagi selama ini obat merupakan tambang bisnis yang menggiurkan bagi perusahaan farmasi besar termasuk dalam jalur distribusinya melalui apoteker dan dokter. Menurut Nuhan melihat kondisi itu. Dinkes harusnya saat ini sudah melakukan pengawasan ke semua apotik farmasi di rumah sakit, dokter maupun apotik niaga untuk memastikan obat yang beredar di Kota Blitar asli dan aman termasuk mau bergerak menyisir semua toko obat yang juga banyak beroperasi di Kota Blitar. Nuhan mengaku sudah mendesak Dinkes. untuk serius melakukan pemantauan peredaran obat, dan harus terbuka dengan temuan apapun jika terbukti, termasuk tegas melakukan penindakan dan pemberian sanksi jangan hanya bergerak jika terjadi kasus termasuk bergerak hanya untuk formalitas saja. Nuhan menambahkan isu peredaran obat palsu sebenarnya memang sudah berhembus dari dulu dan bukan rahasia umum jika beberapa media nasional juga pernah memberitakannya. (Yuda)