
Dinas Kesehatan Kesulian menemukan Kasus HIV-AIDS
mayangkaranews.com : Dinas Kesehatan mengaku kesulitan menemukan kasus HIV-AIDS baru di Kabupaten Blitar karena ditolak warga. Kepala Bidang Penanganan Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinkes Kabupaten Blitar – Dr. Christine Indrawati mengatakan sekarang ini mayoritas warga menolak jika Dinkes melakukan pemeriksaan HIV-AIDS secara sukarela saat sosialisasi di lingkungan mereka. Alasan mereka bermacam-macam ada yang mengaku takut bahkan ada yang tidak ingin divonis mengidap HIV-AIDS karena orang yang mengikuti test HIV-AIDS selalu digunjingkan warga dan diidentikkan pasti menderita HIV-AIDS. Menurut Christine buruknya stigma masyarakat terhadap penderita HIV-AIDS diduga menjadi penyebab utama warga tidak mau melakukan test HIV-AIDS karena takut tertekan dan terintimidasi. Akibatnya banyak ditemukan penderita HIV-AIDS sudah masuk stadium AIDS dan menderita penyakit pendamping seperti TBC saat memeriksakan diri. Padahal jika warga mau memeriksakan diri lebih awal bagi yang dinyatakan positif akan mendapatkan pendampingan pengobatan seumur hidup.
Christine mengaku akibat dari penolakan warga ini hasil temuan penderita HIV-AIDS di Kabupaten Blitar tidak maksimal. Di tahun 2015 pihaknya hanya mendapatkan 113 kasus baru, sementara sampai akhir Nopember 2016 hanya ditemukan 122 kasus baru atau hanya bertambah 9 kasus. Padahal pihaknya menduga penderita HIV-AIDS di Kabupaten Blitar jumlahnya jauh lebih banyak. Sehingga ditakutkan jika mereka tetap enggan memeriksakan diri kasus kematian HIV-AIDS akan semakin banyak ditemukan. Christine menambahkan untuk meningkatkan jangkauan dan temuan baru HIV-AIDS di Kabupaten Blitar. Dinas Kesehatan saat ini sudah menambah fasilitas Reagen pemeriksaan HIV-AIDS di semua puskesmas pihaknya juga menggelar program PMVCT atau program pemeriksaan HIV-AIDS pada ibu hamil, termasuk program cek status HIV-AIDS penderita TBC dan bekerjasama dengan Klinik VCT Cendana RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. (Yuda)