Dishubkominfo Dinilai Kurang Serius Membuat ZOSS

mayangkaranews.com : Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar – Supriadi mengatakan dari pengamatan dewan saat ini sekolah yang sudah dibuatkan Zona Selama Sekolah (ZOSS) jumlahnya tidak sampai 10 sekolah, itupun hanya sekolah yang dianggap favorit saja. Selain itu sekolah yang lokasinya berada di jalur ramai padat kendaraan seperti SMPN 1 Kanigoro malah belum di buatkan. Menurut Supriadi dari awal seharusnya Dishubkominfo bisa menjelaskan ke Dewan mana saja sekolah yang bisa dibuatkan ZOSS agar wali murid dan siswa bisa tahu dan bisa menerapkan di masing-masing sekolah termasuk melakukan sosialisasi. Jika pembuatan ZOSS tidak merata seperti ini ditakutkan banyak warga yang menyebut dewan dan Dishubkominfo pilih kasih. Supriadi mengaku jika memang Dishubkominfo serius, dewan seharusnya sudah menerima daftar sekolah yang akan di buatkan ZOSS meski sekarang anggaran kecil pihaknya masih bisa menganggarkan untuk tahun 2017 dan dipastikan akan langsung di setujui. Ditakutkan jika pembuatan ZOSS tidak segera dilaksanakan pelanggaran dan angka kecelakaan siswa di jalan raya sekitar sekolah akan meningkat.
Sementara itu Kepala Dishubkominfo Kabupaten Blitar – Budi Kusumarjoko mengatakan pembuatan ZOSS belum bisa dilakukan di semua sekolah karena anggarannya sangat sedikit. Selain itu sesuai aturan pihaknya hanya bisa membuat ZOSS di sekolah yang lokasinya berada di Jalur Kabupaten Blitar saja  sementara sekolah yang berada di jalur provinsi dan jalur nasional kewenangannya ada di pusat. Zona sekolah atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Zona Selamat Sekolah (Zoss) merupakan suatu kawasan di sekitar sekolah yang perlu dikendalikan diantaranya lalu lintas kendaraan menyangkut kecepatan parkir  menyalib dan pejalan kaki yang menyeberang jalan. Zona Selamat Sekolah (ZOSS) di Kabupaten Blitar saat ini sudah diterapkan beberapa sekolah diantaranya MAN Tlogo Kecamatan Kanigoro, Mtsn Jabung Kecamatan Talun dan SMPN 1 dan 2 Wlingi Kecamatan Wlingi.(Yuda)