
Disperindag menduga masih ada Mamin berbahaya yang beredar di Kota Blitar
Mayangkaranews.com : Disperindag menduga masih ada Mamin makanan minuman berbahaya yang beredar di Kota Blitar. Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Yuli Triana mengatakan pihaknya menerima laporan masyarakat di sekitar sekolah di kecamatan Sukorejo Kota Blitar ternyata masih banyak pedagang yang menjual kue yang diragukan kandungan bahannya diantaranya makanan industri rumah tangga yang menggunakan pewarna textile, makanan yang mengandung formalin dan makanan yang mengandung Borax. Selain itu data dari hasil observasi Dinkes bersama BBPOM yang disampaikan ke Disperindag juga menunjukkan mamin berbahaya masih ditemukan di Kota Blitar. Menurut Yuli Mamin berbahaya yang beredar masih didominasi panganan ringan pinggir jalan dan pinggir sekolah seperti Cilot, Tahu kres, Cimol dan Bakso tidak aman dikonsumsi masyarakat, termasuk kue basah dan kue kering industri rumah tangga juga terindikasi zat yang tidak pada peruntukannya.
Yuli mengaku sudah menjadwalkan pelayanan terpadu dan sosialisasi bahaya makanan tidak sehat bersama Dinkes dan YLKI Blitar di 3 Kecamatan dan 21 Kelurahan untuk menekan konsumsi makanan sampah serta menumbuhkan kesadaran warga untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bebas dari bahan-bahan kimia yang bisa berakibat buruk bagi tubuh dalam jangka watu lama. Yuli menambahkan sejauh ini mamin yang diduga berbahaya itu masih banyak ditemukan di Kecamatan Sukorejo karena memang di Kecamatan itu terdapat pusat ekonomi warga Kota Blitar diantaranya pasar legi dan pasar Templek yang menjadi pusat peredaran barang dan dagangan.(Yuda)