
Kesenian Ludruk di Kota Blitar punah
Mayangkaranews.com : Andreas Edison Ketua Dewan Kesenian Kota Blitar mengatakan, saat ini pihaknya masih kesulitan mendeteksi kelompok kesenian ludruk (drama panggung tradisonal) yang ada di Kota Blitar, beberapa tokoh ludruk yang pernah eksis di Kota Blitar saat ini mayoritas sudah meninggal dunia dan karena tidak adanya penerus atau regenerasi Ludruk di Kota Blitar saat ini dianggap punah atau tidak ada lagi. Menurut Andreas jikapun ada kelompok kesenian luduk di Kota Blitar itu pemainnya bukan asli warga Kota Blitar dan ludruk dari sanggar yang ada di luar Kota Blitar. Andreas mengaku Ludruk asal Kota Blitar yang pernah ada di Blitar sekitar tahun 70an seperti Gendro Rahayu, Berdikari dan Putra Anu Raga yang saat ini juga sudah tidak ada penerusnya sama sekali.
Menurut Andreas minimnya tanggapan atau minat warga masyarkat terhadap Ludruk membuat Ludruk dari tahun ke tahun minim peminat dan sampai akhirnya punah. Saat ini Dewan Kesenian masih terus mencoba mendeteksi atau mencari kesenian ludruk di masing-masing sanggar kesenian untuk menghidupkan kembali ludruk di Kota Blitar. Andreas menambahkan pihaknya sudah meminta kepada masing-masing sanggar kesenian untuk mencoba mengembangkan ludruk dengan mencari referensi di internet karena seniman Ludruk asal Kota Blitar sudah hampir tidak ada.(Nita)
===================