
Mayangkaranews.com : Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kota Blitar M. Chisni Purnama mengatakan, penilaian itu berdasarkan tingkat serapan konsumsi daging di Kota Blitar kebanyakan hanya warung, penjual bakso dan rumah makan serta catering sementara untuk konsumen rumahan sangat jarang sehingga kebutuhan harian daging selalu sama kalaupun ada peningkatan biasanya karena ada hari besar atau peringatan tertentu. Menurut Chisni stok sapi potong lokal saat ini juga didominasi ternak yang tidak layak potong seperti anakan, indukan produktif dan dara sementara yang layak potong sangat sedikit, sehingga jika ditingkatkan jelas tidak mungkin karena Kota Blitar saat ini hanya pasar transit artinya banyak sapi potong dari luar kota yang diperjualbelikan di kota Blitar. Chisni mengaku saat ini memang stok daging di Kota Blitar melimpah tetapi serapan ke konsumen sangat kurang, sehingga banyak stok daging yang di jual ke luar daerah akibatnya grafik pasar daging di Kota Blitar cenderung flat. Chisni menambahkan, akibat dari tidak bisa berkembangnya pasar daging di Kota Blitar harga daging di Kota Blitar cenderung stabil dan tidak berpengaruh harga di luar kota yang semakin tinggi.(Yuda)