Masih banyak warga Kota Blitar yang buang air besar di sungai

Mayangkaranews.com : Saat ini memang kesadaran warga untuk menjaga perilaku hidup sehat masih rendah, apalagi kebanyakan budaya BAB di sungai bagi mereka sudah menjadi budaya dan mereka menganggap BAB di sungai lebih nyaman jika dibanding tempat lain, padahal Pemkot Blitar sudah membuatkan jamban gratis bagi mereka semua.
Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Kepanjenkidul – Didik Djumianto mengatakan, dari data Open Defecation Free (ODF) di setiap kecamatan di Kota Blitar, tahun 2014 masih ada rata-rata 209 warga yang BAB di sungai, sementara itu tahun 2015 rata-rata ada 167 warga yang BAB di sungai dan kebanyakan warga yang terdata merupakan warga yang tinggal di sekitar bantaran kali lahar.
“Jika perilaku ini tetap berlangsung, ditakutkan akan memperparah pencemaran air di Kali lahar, termasuk munculnya faktor penyakit degeneratif. Sampai munculnya kasus baru folio, yang berakibat dicabutnya sertifikat bebas folio Kota Blitar dari WHO.” kata Didik.
Didik menambahkan, saat ini petugas kesehatan dari Puskesmas sudah melakukan musyawarah dengan warga yang masih memiliki kebiasaan BAB di sungai, untuk komitmen tidak BAB lagi di sungai. Tetapi di jamban yang sudah diberikan ke warga, termasuk pemberian papan peringatan di semua jembatan yang menjadi lokasi warga BAB.(Yuda)