
Obat Siluman Disinyalir Masih Banyak Beredar di Kota Blitar
mayangkaranews.com : Dinkes menduga obat siluman banyak beredar di toko obat di Kota Blitar. Pejabat Fungsional Kefarmasian, Dinas Kesehatan Kota Blitar – Sufrantius mengatakan, saat ini masih ada obat yang beredar tetapi penandaannya tidak sesuai ketentuan perundang-undangan yang ada di Indonesia seperti tidak mencantumkan teks bahasa indonesia di kemasan dan tidak ada nomor registrasinya. Selain itu dari mana asal produk itu masuknya ke pasar lokal Kota Blitar bagaimana juga tidak ada yang tahu. Menurut Sufrantius kebanyakan obat siluman yang beredar berupa salep, tablet, kapsul dan serbuk yang kemasannya menggunakan bahasa mandarin juga produk obat dalam bentuk cair yang produsennya tidak tercantum dalam kemasan. Dinkes sebenarnya pernah bertanya ke pemilik toko obat soal dari mana mereka mendapatkan obat siluman yang dia jual tetapi kebanyakan mengaku tidak tahu dan hanya didatangi sales saja yang menawarkan obat dan kebetulan laris di cari pembeli.
Sufrantius mengaku sudah berulang kali mengingatkan toko obat agar menjual obat yang resmi bahkan beberapa kali harus kucing-kucingan dengan pemilik toko obat karena masih menjual obat siluman dengan alasan permintaan pembeli yang terus menanyakan ke toko, padahal mengkonsumsi obat siluman seperti itu bisa menyebabkan gangguan pada organ ginjal, lever dan jantung. Dinkes berjanji akan serius menangani kasus ini bersama pihak kepolisian. Sufrantius menambahkan dugaan peredaran obat siluman kebanyakan ada di toko obat dan jarang ditemukan di apotek di Kota Blitar.(Yuda)