Pasca kebakaran pasar Legi pedagang kesulitan menghubungi Pengelola Pasar Kota Blitar

Mayangkaranews.com, Pasca kebakaran Pasar legi pedagang kesulitan melakukan komunikasi dengan pengelola pasar sehingga saluran usulan menjadi buntu. Ketua Paguyuban pedagang pasar legi Kota Blitar Maju Makmur Suhani mengatakan, setelah terjadi kebakaran mayoritas pedagang mengaku kesulitan berkomunikasi dengan pengelola pasar dan diduga pengelola pasar memang sengaja memutus komunikasi dengan alasan tertentu padahal pedagang hanya ingin mendiskusikan data resmi pedagang yang kios dan loss nya terbakar untuk meminimalisir hadirnya oknum tertentu yang diduga mencoba memperkeruh keadaan, termasuk menjadi provokator pedagang dan melakukan penjarahan.
Menurut Suhani pihaknya bahkan beberapa kali menghubungi kepala kantor pengelola pasar dan staff nya, tetapi tetap tidak bisa. Suhani mengaku terus berjuang agar semua pedagang korban kebakaran pasar legi bisa mendapatkan informasi perkembangan penanganan pasar Legi, dari sumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Sementara itu Kepala Kantor Pengelola Pasar Kota Blitar Arianto mengatakan saat ini pihaknya hanya memastikan penanganan pasar Legi sesuai dengan tahapan yang benar dan tidak tergesa memberikan pernyataan karena jika salah bisa berpotensi terjadi keributan. Secara langsung pihaknya memberikan waktu khusus untuk semua pedagang korban kebakaran pasar Legi untuk bisa menyampaikan aspirasi dan pertanyaannya saat dilakukan tatap muka bersama Walikota Blitar Samanhudi Anwar Minggu 17 Juli 2016 malam di Koesoemo Wicitro. Sabtu 16 Juli 2016 pagi Pemkot Blitar menurunkan beberapa alat berat khusus untuk melakukan pembersihan pasar Legi yang terbakar.(Yuda)