
Mayangkaranews.com : Kepala Bidang Tanaman Pangan Dan Holtikultura, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Riyanto mengatakan mayoritas petani di Kota Blitar saat ini sudah tidak berminat lagi menanam Jagung, karena hasil yang didapat cenderung sedikit dan resiko rugi juga sangat besar apalagi harga jagung di tingkat petani saat ini juga sangat murah. Selain itu rata-rata petani yang menanam jagung ternyata lebih memilih menanam jagung untuk pakan ternak dan bibit yang bekerjasama dengan perusahaan pengolahan bibit jagung bukan untuk pangan, sehingga produksi jagung di Kota Blitar kurang.
Menurut Riyanto secara umum kondisi ini sebenarnya tidak berpengaruh ke ketersediaan pangan di Kota Blitar karena dari dulu memang Kota Blitar bukan penghasil Jagung, tetapi secara program kondisi ini dinilai belum berhasil. Riyanto mengaku sudah mengkomunikasikan kondisi ini ke semua kelompok tani di Kota Blitar, tetapi ternyata mereka lebih memilih menanam padi dengan alasan lebih untung. Riyanto menambahkan, berdasarkan tabel Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Jagung dari BPS Kota Blitar luas panen untuk komoditas jagung per tahun 2014 di Kota Blitar mencapai 1744 Hektar dengan rata-rata produksi 66 Kwintal per hektar.(Yuda)