
Sarpras Paralayang Gunung Pegat Minim
mayangkaranews.com : Pengadaan peralatan paralayang saat ini tidak mungkin dilakukan pengelola, karena harganya sangat mahal. Selain itu kondisi saat ini juga tidak ada dana lebih yang bisa dipakai untuk membeli parasut atau alat pendukung lainnya. Penggagas sekaligus pengelola wisata paralayang gunung pegat – Irvan Fauzi mengatakan, parasut paralayang untuk terbang solo dipasaran harganya mencapai Rp. 25 – 35 juta, sedangkan untuk terbang tandem Rp. 70 – 80 juta. Sementara di paralayang, satu parasut hanya untuk satu orang saja. “Saat ini pengelola hanya mengandalkan bantuan dari Pemkab. Blitar, karena Disporbudpar juga sudah menjanjikan pengadaan 1 parasut untuk inventaris, sehingga kapanpun ada wisatawan yang ingin terbang tandem, pengelola bisa langsung melayani” kata Irvan.
Irvan Fauzi mengaku selama ini jika ada wisatawan yang ingin terbang tandem di Gunung Pegat, pihak pengelola harus meminjam parasut dan atlit dari Batu, dengan sistim bagi hasil, sehingga pemasukan yang masuk dinilai sangat sedikit. Irvan menambahkan, selain fokus pengadaan alat terbang, pengelola saat ini lebih fokus ke pembangunan sarana dan prasarana penunjang. Seperi gazebo di puncak dan MCK, serta perbaikan jalur menuju ke puncak.(Dinar)