
SMAN 1 Garum membantah adanya indikasi perploncoan di sekolahnya
Mayangkaranews.com : Isu Adanya Perploncoan di SMAN 1 Garum di batah keras pihak sekolah. Kepala Sekolah SMAN 1 Garum Kabupaten Blitar Gatot Wiyono mengatakan isu adanya perploncoan di sekolahnya dengan motif tertentu yang mengharuskan siswa baru membawa berbagai macam benda aneh seperti anyaman miniatur mobil, mozaik serta barang dengan nama aneh seperti nasi suci, dewi sri bercahaya cacing berlarva, dua kentang tumbuk yang diduga digunakan sebagai media panitia melakukan perploncoan ke murid baru menurutnya tidak benar. Menurut Gatot, barang aneh yang dibawa seperti mozaik hanya digunakan sebagai media kreatifitas siswa saat PLS, sementara cacing berlarva merupakan kata teka teki untuk mie goreng yang menjadi menu makan siang mereka selama mengikuti PLS. Gatot mengaku kemungkinan sebagian wali murid tidak memahami atau hanya sekilas tahu mengenai daftar yang di bawa putra putrinya karena menyinggung kata yang menjijikkan, seperti cacing berlarva padahal itu hanya sebuah teka teki permainan kata saja.
Sementara itu Ketua OSIS SMAN 1 Garum Kabupaten Blitar Oktavianto Salahudin mengatakan selama PLS di sekolahnya OSIS hanya menjadi pendamping dan penggembira saja, karena semua materi dan jalannya PLS dipegang guru pembimbing sehingga memang tidak ada perploncoan. Selain itu teka teki berupa daftar yang diberikan ke siswa baru hanya sebuah daftar menu makan siang yang harus mereka bawa sebagai bekal, dimana nama seperti cacing berlarva (mie goreng) dan Dewi Sri bercahaya (nasi kuning) sebenarnya sudah terkenal menjadi nama menu di cafe-cafe terkenal di Blitar dan Malang. Sebelumnya beredar isu dari beberapa wali murid siswa baru di SMAN 1 Garum yang kebetulan tidak mau diwawancarai dan disebut namanya yang menyebut anaknya disuruh membawa barang-barang aneh dan menjijikkan selama PLS dan mereka khawatir jika barang-barang itu akan digunakan panitia sebagai media perploncoan di sekolah baru mereka.(Yuda)