Tarif Jasa Pemotongan Sapi di RPH Dimoro naik

Mayangkaranews.com : Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) RPH (Rumah Pemotongan Hewan) Dimoro Kota Blitar Dewi Masitoh mengatakan, kenaikan ini karena fasilitas yang ditawarkan RPH Dimoro sudah sangat lengkap dan memakai alat modern elektrik dan sudah tidak lagi memakai peralatan tradisional lagi. Dewi menambahkan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang retribusi RPH, kenaikan tarif ini bisa diterapkan jika fasilitas layanan yang diberikan juga sudah meningkat lebih baik. Selain itu RPH Dimoro sudah mempunyai NKV (Nomor Kontrol Veteriner) dan sertifikat halal dari MUI, sehingga wajar jika pihaknya menaikkan tarif. Mulai 1 Juni 2016, pihaknya mematok tarif 50 ribu rupiah untuk 1 sapi yang dipotong, padahal sebelumnya pihaknya hanya menarik pemilik sapi yang akan dipotong 30 ribu rupiah saja. Dewi mengaku tarif ini sepadan dengan apa yang didapat pemilik jagal, karena daging yang didapat menjadi lebih rapi dan bersih. Sementara itu satu diantara pemilik jagal sapi warga Wonodadi Kecamatan Wonodadi Kab. Blitar Abdurrahman mengatakan, sebenarnya kenaikan tarif ini masih wajar, hanya saja di tetapkan pada waktu yang salah, karena penjualan daging saat ini masih sepi, sehingga selain menambah cost keluar pemilik jagal, kondisi ini juga membuat para jagal mulai berfikir dua kali untuk memotongkan sapinya dengan tarif yang menjadi mahal ini.
Kenaikan tarif ini sendiri berakibat jumlah pemotongan hewan di RPH Kota Blitar berkurang dan tarif ini berlaku flat untuk jagal dari dalam Kota Blitar maupun berasal dari luar Kota Blitar.(Yuda)