
Kecamatan Sutojayan Terendam Banjir Lagi
Mayangkaranews.com : Kali unut tidak mampu menampung debit air akibat hujan deras, 3 Desa di Kecamatan Sutojayan terendam banjir. Kepala Desa Bacem Kecamatan Sutojayan – Harmuji mengatakan hujan deras yang berlangsung sejak Kamis 8 Desember 2016 siang sampai Jumat 9 Desember 2016 pagi menyebabkan tanggul pengganti kali Unut Desa Bacem Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar jebol akibat tidak mampu menampung debit air yang tinggi dan sangat deras deras. Menurut Harmuji tanggul yang jebol akibat banjir bandang 18 Januari 2016 lalu ternyata hanya diperbaiki dengan membuat tanggul pengganti berupa sesek patok bambu tanpa diberi karung berisi pasir, akibat jebolnya sesek pengganti tanggul itu, ratusan rumah sekolah di wilayah lingkungan. Bacem, Gondanglegi dan Blimbing Kelurahan Sutojayan terendam air hingga 30 sentimeter. Bahkan Kamis 8 Desember 2016 malam jalan umum Desa Bacem lumpuh total karena tergenang air. Selain itu pagi ini warga yang berangkat berkerja dan sekolah harus memilih jalur melingkar lewat Margomulyo yang jaraknya lebih jauh karena tanggul Kali Unut yang biasa mereka lewati kondisinya licin bekas lumpur dan air. Harmuji mengaku meski saat ini genangan air sudah surut dan mencapai mata kaki orang dewasa tetapi ancaman banjir tetap harus diwaspadai karena gerimis terus terjadi di wilayah Sutojayan.
Sementara itu ketika reporter menghubungi Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Blitar – Ganef Rahmawanto melalui telepon banjir yang terjadi di Sutojayan memang banjir tahunan dan selalu menjadi langganan. Pihaknya sudah memberikan arahan ke semua desa yang terdampak terkait antisipasi ketika banjir terjadi jalur evakuasi dan jalur mengungsi warga. Sejauh ini BPBD belum bisa berbuat banyak karena masih harus menunggu hasil koordinasi dengan Pemkab Blitar terkait pembangunan tanggul Kali Unut yang sudah jebol untuk sementara agar arus air bisa dikendalikan. Pihaknya membuat tanggul pengganti lagi dari bambu. Dari pantauan reporter di Desa Bacem mayoritas warga sibuk membersihkan rumah mereka karena air banjir sempat masuk sampai ke dalam rumah dan meninggalkan lumpur serta kotoran yang mengendap di lantai rumah.(Yuda)